Salahkah aku yang berjeans ini? Wahai Saudari Seimanku

By Widia Anggraeni - March 05, 2018


Hello guys!
Mungkin ini sedikit gimana gitu, tetapi penulis sengaja menulis ini untuk berbagi dan semoga bisa menjadi pengingat bagi kita sesama (khususnya yang seiman).. amiinnnn


Ini memang bahasanya gaul gini wkwk
Mungkin sebagian atau malah banyak orang yang menilai agama gue ini cetek, iya deh memang, apalagi sampe bikin postingan beginian, iya ga siih..


Ini kisah nyata yang gue alamin sendiri, dan gue berharap dari tulisan ini, udah cukup gue aja yang dapet ginian yaaakk....
Gue pernah punya pengalaman yang menyayat hati dengan hidup yang katanya di Negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia.

Gue terlahir bukan dari keluarga ustad atau ustadzah ataupun guru ngaji, bahkan sampe SMA emang gue engga pake jilbab (yah jaman 2000 - 2010 masih dikit sii yang sekolahnya berjilbab kalo bukan di madrasah, bahkan di SMP temen kelas gue yang pake jilbab cuma 2).  Sampe melanjutkan kuliah di Universitas Negeri yang awal-awalnya pun ga berjilbab hingga Hidayah itu datangggg.... eak! apaan sih wid.. tadaaa ini dia! jadi ada yang namanya PROPTI tingkat fakultas (propti itu sejenis perkenalan maba di tingkat fakultas gitu). Jadi ada pengenalan organisasi kampus tingkat fakultas gitu kan yaa... dan gue bener bener tersentuh dengan kata-kata perkenalan itu organisasi mahasiswa muslim anggep sejenis ROHIS 

"kami tidak menerima mereka yang sudah baik, tapi kami menerima siapa yang ingin memperbaiki diri" 

Jlepppppp..... hati gue dapet hidayah donk dari Allah SWT. Langsung donk gue daftar deh organisasi itu, dengan harapan gue bisa memperbaiki lebih baik.. Ga cuma itu, mba tutor BBQ (Bimbingan Baca Qur'an) juga memotivasi untuk mengenakan hijab (Maaaacciii mba Nanda). Jadi dari situ di awal semester baru 2013 gue mulai pake jilbab dan temen akreb gue yang sudah berjilbab lebar juga senantiasa nuntun dan ngingetin gue (sampe kalo jalan sambil makan atau minum, makanan atau minumannya itu disaut donk ama dia wkwk, yang sampe sekarang selalu ngingetin klo minum sambil duduk -- Endah).


Ini foto penulis yang memang mengenakan jilbab (bukan niqab) ini cuma sisa jilbab ditempel ke wajah bagian bawah buat iseng selfie-selfie aja pas nyender di lemari lab jaman kuliah wkwk (2014)




Setelah dapet hidayah, Alhamdulillah hidup gue berasa lebih baik.. dan gue rajin ikut bbq bahkan sampe ikut follow-up yang tutornya tingkat universitas, Alhamdulillah yaa, gue juga rajin ikut kajian, rajin puasa (sekalian ngehemat - anak kosan wkwk), rajin ikut rapat organisasi yang pake hijab (dinding geser pembatas solat akhwat ikhwan itu). Alhamdulillah hidup gue menuju lebih baik.

Hingga suatu ketika, jadikan gue memang ikutan komunitas mahasiswa muslim ya di tingkat fakultas yang udah gue jelasin di atas. Dengan keadaan gue yang ingin memperbaiki diri meskipun jarang-jarang pake rok alias pake jeans mulu, jilbab paris itu yang terawang (kala itu si ngetren jilbab paris wkwk), belum rajin pake kaos kaki, ya namanya juga masih belajarr hehe. 

Gue lupa tanggal berapa deh itu, pokoknya siang hari, abis makan siang mau balik ke kampus gue dan temen gue (ukhti) jalan kaki ke kampus, dipersimpangan jalan sempit kita menjumpai seorang mba ukhti (yang juga anggota organisasi yang gue ikutin), dia mengucapin salam "Assalamualaikum", dan kami menjawab "waalaikumsalam" senyum donk gue,  tapi dia ngulurin tangannya cuma ke temen gue bahkan sampe cipika-cipiki dan tanya-tanya gitu, terusss guee?? 
GUE ENGGA DI TEGOR APALAGI MAU DISALAMIN
Astaghfirullah... tersayat-sayat hati ini.... sakkkiiittt... peeerrriiiihhh....
Mba?? Aku ini muslim lho??? kok setega itukah anda tak menganggap saya? sebegitukah HINAnya saya yang berjeans ini??????? T_T

Seketika itu emang gue engga langsung ngomong ke temen gue itu, sakittttt rasanyaa... Padahal mba ukhti itu jelas2 tau gue ini anggota organisasi itu juga lhoo, ga mungkin dia mendadak amnesia. Gue ini mau memperbaiki diri lho, tapi kok gini yaa? (ya emang ya cobaan pasti ada) tapi kok ya ginii?? Gue orang yang cukup ekspresif sampe apdet status di fb wkwk 'bawa2 jeans gitu dan ngungkapin kemarahan gue gitu' banyak yang respon bahkan tutor bbq (akhirnya gue curhat ke dia, dan bisa jadi untuk masukan di organisasinya)

Wahai saudari seimanku

Mba (ukhti), mungkin prilaku anda ini bermaksud sebagai TAMPARAN untuk saya agar lebih baik??? SALAH! Saya justru semakin sering mengenakan jeans dan mulai enggan mengikuti organisasi sejenis itu. 

Mba (ukhti), Tidakkah anda berpikir dampak yang telah anda lakukan justru membuat orang lebih jauh dari agama?? 

Mba (ukhti), anda saja memperlakukan saya yang sesama muslim seperti ini? bagaimana anda akan memperlakukan orang lain yang bukan muslim?? bagaimana anda akan menarik orang yang bukan muslim menjadi muslim???

Wahai saudari seimanku, apakah saya yang belajar memperbaiki diri terlalu hina bagi anda? apakah anda menganggap diri anda sudah paling baik dengan balutan hijab syar'i hingga anda mendiskriminasi saya yang berjeans ini seperti itu?
Wahai saudari seimanku, janganlah engkau menilai rendah orang lain hanya dari luarnya, engkau tak pernah tau jika ia sedang memperbaiki diri dalam keterbatasannya. Berlakulah yang baik sesama muslim maupun nonmuslim, ajak dan tuntunlah kami-kami ini yang sedang belajar mengenakan hijab, sungguh kamipun ingin berbalut hijab syar'i seperti anda-anda :)



Cerita lain yang bersambung ditulisan ini...
Beberapa waktu lalu, penulis dan temen temen (Tanisa dan Agra) mendapatkan hibah perjalanan ke Negeri Paman Sam, selama perjalanan dan di negeri orang, kami sedikit banyak menjumpai Muslim namun Masyaallah, mereka sungguh-sungguh sangat baik. 
Perjalanan Indonesia -Jepang kami masih banyak menjumpai orang yang berjilbab, namun dari Jepang-Texas hanya aku dan temanku si Tanisa yang berjilbab. Saat kami sesampainya di Dallas, kami terpisah dan saling tunggu-tungguan dan harus rechecking untuk masuk imigasi Amerika (yang katanya si paling ketat) disitu kami dihampiri oleh bapak-bapak yang mengucapkan salam dengan ramah menghampiri, kemudian karena kami berkata menunggu rekan beliaupun pergi, tak lama beliau kembali dengan rekan yang sesama muslim menanyai dan menawarkan bantuan kepada kami, akhirnya kami menerima dan menuju tempat rechecking untuk masuk imigrasi, kemudian kami masih kekeh untuk menunggu teman 1nya, kemudian beliau menemani kami, bapak tersebutpun sempat mengatakan kalian pemuda muslim yang aktif dan tentu saja "Welcome To America". MasyaAllah, di negeri orangpun muslim yang minoritas sungguh baik, baik sekali, hingga terharu rasanyaaaa..

Kemudian setibanya di Houston, ketika menunggu bagasi dan ada seorang bapak-bapak yang kembali menghampiri kami seraya menyampaikan salam, ternyata beliau sudah memperhatikan kami (dua kepala berjilbab ini, lol) karena penerbangan kita sama sedari Jakarta. Kami berkenalan dan beliau banyak bertanya mengenai kami, hingga beliau memberikan kartu namanya, seraya berkata "jika ada sesuatu bisa hubungi saya, saya juga tinggal di kota ini". Tak hanya itu selain itu kamipun menjumpai muslim-muslim yang sangat baik disana. Alhamdulilllah

MasyaAllah, Muslim di dunia barat luar biasa baiknya, sungguh muslim dikenal dengan kebaikannya sesama manusia.
Semoga ini bisa menjadi pelajaran hidup kedepannya, tetap istiqomah memperbaiki diri selangkah demi selangkah.. Amiiinnnn^^

Ini Foto di Bandara Narita Jepang, sampe Texas 2 kepala ini doank yang pke jilbab wkwk, sayangnya gada foto yang berdua atau bertiga di Dallas soalnya transitnya bentar dan harus masuk imigrasi yang harus copot sepatu gitu-gitu.. rempong yak bawaan gue, tas ransel (isinya copian dokumen dan baju ganti ternyata 33jam Lampung-Houston ga sempet mandi wkwk), tas slempang (khusus dokumen penting) dan ada tabung bawa poster juga wkwk... btw thanks Agra for candid pic!


  • Share:

You Might Also Like

0 comments