Jenis Konfigurasi Metode Resistivitas (Geolistrik)

By Widia Anggraeni - May 04, 2016



Metode geolistrik terdiri dari dua jenis yaitu dengan sumber alami dan sumber buatan, untuk sumber alami contohnya seperti SP, MT, AMT, sedangkan untuk sumber buatan seperti resistivity (tahanan jenis), IP, CSAMT. Metode geolistrik  tahanan jenis adalah satu metode geofisika aktif yang menggunakan sumber buatan dengan menginjeksikan listrik melalui elektroda kedalam bumi, untuk mengetahui persebaran resistivitas bawah permukaan yang akan di interpretasi untuk menentukan informasi geologi bawah permukaan. Dalam eksplorasi metode geolistrik terdapat berbagai  jenis konfigurasi elektroda, seperti konfigurasi Schlumberger, konfigurasi Wenner, konfigurasi Wenner-Schlumberger, konfigurasi Dipole-dipole, konfigurasi Pole-dipole, konfigurasi Pole-pole dan konfigurasi Square.  Dari berbagai  jenis konfigurasi ini menentukan faktor geometri (k) dan dari konfigurasi inilah yang menentukan hasil untuk interpretasi penentuan nilai resistivitas bawah permukaan. Kegunaan dari metode geolistrik amatlah penting terhadap eksplorasi air tanah dan bijih besi serta lingkungan lingkungan. Sebagai seorang mahasiswa Teknik Geofisika, metode geolistrik merupakan dasar untuk metode potensial, oleh sebab itu praktikan dituntuk untuk mampu memahami, mengerti dan menerapkan prinsip-prinsip metode tanahan jenis, khusunya pada konfigurasi elektroda metode goelistrik tahanan jenis yang sangat berpengaruh terhadap hasil pengukuran dan pengolahan data serta untuk interpretasi dalam menentukan informasi geologi bawah permukaan, khusunya eksplorasi air tanah dan bijih besi.




Konfigurasi Schlumberger merupakan konfigurasi empat elektroda dimana terdapat sepasang elektroda arus yaitu C1-C2 atau A-B dan sepasang elektroda potensial P1-P2 atau M-N, dimana terdpat titik tengah dimana jarak dari pusat dengan elektroda potensial disebut l, dan jarak antara pusat dengan elektroda arus disebut L, dimana jarak antar elektroda potensialnya 2l, dimana (l-x) > Dalam pengukurannya konfigurasi ini biasanya sering diubah pada jarak antar elektroda arusnya, dan terkadang  elektroda potensialnya tetap. Maka untuk nilai resistivitasnya yaitu ρ=KR. Dalam konfigurasi ini, dapat digunakan untuk resistivity mapping dan sounding, konfigurasi ini sangat baik untuk VES (Vertikal Electrical

Sounding) dan tidak cocok untuk CST (constant separation traversing). Memiliki sensitivitas orientasi yang baik, sensitivitas lateral yang baik dalam penentuan ketidakhomogenan. 
Dalam konfigurasi Wenner yaitu konfigurasi empat elektroda dimana jarak antar C1P1=P1P2=P2C2=a, dimana kedua pasang elektroda ini dipasang secara simetris terhadap titik sounding. sebagaimana dapat diketahui dalam mencari nilai k adalah 1 di bagi dengan jarak 1 per r1, kurang 1 per r2, tutup kurung besar kurang lagi, kurung buka 1 per r3 dikurang 1 per r4 tutup kurung dan diselesaikan secara matematika.  Sedangkan jarak untuk masing-masing elektroda arus terhadap titik sounding adalah a/2, maka jarak masing-masing elektroda terhadap sound 3a/2. Untuk resistivity mapping maka spasi a tidak diubah-ubah, sedangkan untuk sounding dilakukan pengubahan jarak elektroda yang diperbesar secara gradual. Konfigurasi wenner ini terdapat tiga macam yaitu wenner alfa, beta dan gama yang memiliki sensitivitas yang berbeda pula. Konfigurasi ini memiliki kemampuan sangat baik dalam resolusi vertikal, untuk  CST, dan kesensitivan secara lateral. Semakin besar bentangan antar elektroda maka semakin besar kesensitifannya.

Konfigurasi Wenner-Schlumberger merupakan gabungan antara konfigurasi Wenner dan Schlumberger. Dalam konfigurasi ini jarak antara elektroda P1-P2 adalah a dan jarak spasi antar C1-P1=P2-C2 yaitu na. Dalam konfigurasi ini,  Sehingga spasi jarak elektrodanya konstan. Dari konfigurasi ini memiliki kelebihan cakupan secara horizontal, penetrasi kedalaman yang baik. Pada gambar dibawah menunjukkan bahwa pola sensitivitas, meningkat seiring besarnya n, dan sensitivitasnya menjadi positif, dan tertinggi pada P1-P2 dan menyebar mendekati C1-C2. Sangat sensitif terhadap perubahan horizontal oleh sebab itu baik untuk survey kedalaman.

 Konfigurasi Dipole-Dipole yaitu konfigurasi dimana sepasang elektroda antara arus dan potensial terpisah, jarak spasi antar elektroda C1-C2 dan P1-P2 adalah a, sedangkan untuk jarak C1 dan P1 adalah na, atau lebih singkat dinyatakan jarak antar dipole harus lebih besar.Keunggulan dari konfigurasi ini sangat baik untuk penetrasi kedalaman, dan CST. Untuk kesensitifan yang tinggi untuk  arah horizontal dan sedang untuk arah vertikal, untuk memperoleh adata maksimal maka harus lebih banyak elektroda namun ini juga menyebabkan sinyal yang ditangkap rendah, sehingga konfigurasi ini sangat baik untuk survey mapping horizontal. 

 Konfigurasi Pole-pole adalah konfigurasi dengan salah satu elektroda potensial dan elektroda arusnya dibentangkan dengan jarak tak hingga, atau C1 dan P2 tak hingga, dimana jarak antara B-M atau C2-P1 adalah a. 
  
Konfigurasi Pole-dipole adalah konfigurasi elektrodanya slah satu dari elektroda potensial atau P2 dibentangkan pada jarak tak hingga, sedangkan untuk jarak spasi C1-C2 yaitu a dan jarak spasi C2 dan P1 adalah na.


Konfigurasi Square adalah konfigurasi yang menggunakan bentuk kotak  dimana jarak spasi C1-C2, C1-P1 dan P1-P2 adalah a, sedangkan untuk C2-P1 dan C1-P2 adalah   Kesensitifan konfigurasi ini yaitu dalam sounding dan mapping, sangat sensitif untuk medan anisotropis dibawah permukaan, seperti dip atau strike.
  
Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui masing-masing jenis konfigurasi memiliki keunggulan dan kelemahan, serta kesensitifan yang berbeda-beda. Seperti di atas, konfigurasi Schlumberger sensitif untuk arah vertikal dapat berupa mapping dan sounding namun sangat baik untuk VES. Untuk Wenner baik untuk resolusi vertikal dan CST, dan Wenner-Schlumberger, Dipole-dipole, pole-pole, pole-dipole sensitivitasnya terhadap vertikal dan horizontal.

Dalam pengaplikasian metode geolistrik untuk eksplorasi air tanah dan bijih besi menunjukkan kemampuan yang berbeda-beda. Dalam eksplorasi bijih besi lebih baik digunakan jenis konfigurasi Wenner, yang digunakan dalam penentuan secara lateral untuk menentukan persebaran bijih besi dibawah permukaan (Resistivity Mapping). Sedangkan untuk eksplorasi air tanah sering digunakan Wenner dan Wenner Schlumberger yang memiliki resolusi vertikal dan CST, serta sounding yang baik.




Sebagai tambahan, mau sewa alat geolistrik atau mau pakai jasa pengukuran geolistrik dan sumur bor??
 Don't worry. penulis punya kenalan yang recommended ni, ini dia webnya


  • Share:

You Might Also Like

8 comments

  1. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete
  2. Izin bertanya, saat kita memakai metode geolistrik ini apa bisa kita langsung melihat sebaran bijih besinya? Atau apa harus dibor dulu?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Secara kualitatif sebaran anomali resistivitas untuk bijih besi nya dapat dilihat dan diinterpretasikan, diperlukan metode geofisika lain seperti magnetik atau IP jika ingin lebih detail

      Untuk lebih detail sebaiknya dilakukan pengeboran

      Delete
  3. assalammualikum, saya ingin menanyakan untuk gambar pada tiap2 konfigurasi berasal dari sumber mana saja ya, dan teirmakasih untuk tulisannya, sangat membantu dalam memahami konfigurasi geolistrik

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hi Waalaikumsalam
      Sepertinya dulu mengambil dari jurnal orang lain namun karena sudah lama saya sudah tidak dapat menjumpai jurnal tersebut.

      Semoga bermanfaat:)

      Delete