GEOKIMIA dalam GEOFISIKA

By Widia Anggraeni - January 08, 2015

MENGENAI HUBUNGAN KIMIA LARUTAN DAN ASAM BASA DENGAN
ILMU GEOKIMIA


Oleh
Nama Kelompok 7 :
1.      Widia Anggraeni                   (1315051057)
2.      Winda Styani Yuliawati       (1315051058)
3.      Wuri Andari                           (1315051059)
4.      Yasrifa Fitri Aufia                  (1315051060)
5.      Yeni Yunita                             (1315051061)
6.      Helton Wopari                       (1315051062)
7.      Muhamad Azhary                 (1345051004)






JURUSAN TEKNIK GEOFISIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
2013








I.       PENDAHULUAN


Ilmu kimia dan ilmu geokimia merupakan suatu ilmu yang dapat digunakan untuk mengetahui suatu hubungan antara kimia larutan dan asam basa dengan ilmu geokimia itu sendiri. Ilmu kimia merupakan suatu ilmu  yang mempelajari peristiwa atau fenomena tentang struktur atau komposisi suatu materi dan perubahan-perubahan yang dialaminya. Di kimia sendiri kita bisa mengenal atau mengetahui tentang  susunan suatu zat dan penggunaan bahan-bahan baik alamiah maupun buatan. Sebagian besar ilmu kimia adalah ilmu percobaan dan hampir sebagian besar pengetahuannya didapat dari suatu penelitian. Sedangkan untuk ilmu geokimia adalah salah satu cabang ilmu geologi. Geokimia itu sendiri merupakan suatu ilmu yang mempelajari kandungan unsur dalam lapisan bumi berdasarkan sifat kimianya.  dan geokimia ini juga merupakan suatu ilmu yang digunakan dalam eksplorasi di bidang geofisika. Dalam melakukan eksplorasi di bidang geofisika kita menggunakan suatu ilmu kimia, di mana dalam pembahasan ilmu geokimia ini akan menjadikan bumi sebagai penelitiannya yang mencangkup sifat fisik maupun kimia serta dipakai untuk mengetahui pH tanah, air panas dan uap dalam geothermal yang dijadikan tempat untuk eksplorasi. Kita sebagai mahasiswa Teknik Geofisika di tuntut untuk mampu mengetahui dan memahami hubungan antara ilmu kimia dengan ilmu geokimia. Oleh karena itu dibuatlah makalah ini.









`
                                                II. TINJAUAN PUSTAKA      


Geokimia(geochemistry) ialah kajian mengenai kimia bumi, ilmu ini mencoba menjelaskan distribusi unsur dan senyawa diseluruh permukaan bumi dan migrasi serta transformasi kimia yang dijalaninya(Suminar,2003).

Larutan adalah gabungan antara zat pelarut dan zat terlarut yang terdiri dari dua atau lebih molekul atom maupun ion. Larutan dikatakan campuran apabila susunannya dapat diubah-ubah. Larutan disebut homogen apabila susunannya seragam sehingga sulit diamati bagian yang berlainan. Sementara campuran heterogen ada permukaan tertentu yang dapat diamati antara bagian yang terpisah(Pudjaatmaka,1999).

Larutan  adalah campuran yang homogen dari dua zat atau lebih. Zat yang jumlahnya sedikit disebut zat terlarut sedangkan zat yang lebih banyak disebut pelarut. Sedangkan larutan berujud gas (seperti udara), padat (seperti alloy), atau cair (seperti air laut. (Chang, 2005).

Teori bronsted-Lowry menggambarkan reaksi asam basa dalam peristiwa transfer proton yaitu perbandingan kekuatan asam basa yang lebih kuat ke yang lebih lemah. Teori lewis memandang reaksi asam basa dari arah pembentukan ikatan non logam dengan non logam antara zat penerima pasangan electron(asam) dengan pemberi atau pendonor electron (basa). Kegunaannya adalah dalam keadaan dimana reaksi terjadi tanpa kehdiran suatu pelarut atau pada saat asam tidak mengandung atom hydrogen (Day, 2002).

Panas bumi adalah energy bahan dakhil bumi (internal thermal anergy of earth). Energy panas dari kerak bumi yang tersimpan dalam massa batuan yang sangat besar sehingga diperlukan air atau uap untuk mengumpulkan bahan, memindahkan dan mengkonsentrasikan dalam suatu bentuk energy di permukaan bumi yang dapat dimanfaatkan secara umum dalam suatu system (Rybach dan Muffler, 1981).
Analisis geokimia adalah analisis kimia yang bertujuan untuk mengelompokkan basis umum antara perbandingan dan klasifikasi dari cairan panas bumi serta untuk memperoleh data kimia fluida dan unsure-unsur lain yang terkandung dalam manifestasi sehingga dapat mengetahui suhu dan karakteristik reservoir (Giggenbach,1988).








III. PEMBAHASAN


Geofisika  adalah ilmu yang mempelajari tentang bumi dengan menggunakan konsep-konsep rumus fisika. Setiap disiplin ilmu pasti memiliki keterkaitan satu dengan yang lainnya, begitu juga dengan ilmu kimia dan geofisika. Ilmu kimia juga berperan dalam eksplorasi geofisika. Dalam pembahasan kali ini, kami akan membahas mengenai hubungan kimia asam basa dan kimia larutan dengan esensi bidang geofisika khususnya geokimia. Eksplorasi geokimia adalah eksplorasi yang lebih mempelajari pada jumlah distribusi unsur kimia dalam mineral, batuan tanah, air dan atmosfer. Dalam eksplorasi geokimia, kelarutan unsur-unsur bahan logam masih tercampur dengan unsur logam lain, seperti logam logam mulia yang sering ditemukan tidak berdiri sendiri melainkan berada dalam kesatuan senyawa yang tersusun dari berbagai unsure seperti emas. Oleh karena itu ilmu kimia larutan dibutuhkan dalam pemisahan campuran logam tersebut. Proses pemisahan emas dari mineral lain yang telah berhasil dilakukan adalah menggunakan metode ekstraksi pelarut menggunakan ekstraktan metilxantin (H3MeX). Ekstraksi metilxantin dikerjakan dalam tabung gelas 100 ml dengan temperatur larutan sekitar 25°C dilengkapi dengan elektroda gelas dan pengaduk magnetik. Ekstraksi ini dilakukan selama 30 menit. Variabel yang dipelajari dalam proses ini adalah pH, konsentrasi ekstraktan, lamanya pengadukan dan adanya logam lain dalam sistem. Sehingga dari metode ini kita dapat memisahkan logam emas dengan logam lain. PT.Freeport Indonesia menggunakan kemampuan ekstraksi ini serta diaplikasikan pada ekstraksi emas dari tembaga.
Sementara dalam hubungannya dengan kimia asam basa ilmu kimia berperan dalam eksplorasi geothermal atau panas bumi. Geothermal adalah aliran magma yang mengalir dan memanaskan batuan sekitarnya yang kemudian berinteraksi dengan fluida (aliran konveksi) mengubahnya menjadi uap dan naik ke permukaan melalui celah celah batuan manifestasi permukaan. System geothermal adalah seperti kita memasak air dalam ketel uap sistemnya terdiri dari caprock, fluida reservoir, manifestasi permukaan dan patahan. Sumber energy panas bumi sebenarnya adalah energy thermal yang terperangkap di bawah dan di dalam lapisan-lapisan energy ini sebagai uap, ar panas, dan karang panas yang dilepaskan secara alamiah dalam bentuk fumarol, geyser, sumber air panas dan letusan gunung api. Daerah panas bumi terbentuk akibat adanya zona-zona subduksi yang menyebabkan adanya gunung api. Sepanjang jalur gunung api terdapat proses magmatis. Proses magmatis terjadi apabila tumbukan antara kerak benua dan kerak samudera dibawah suhu dan tekanan tinggi magma akan menerobos celah-celah  atau retakan batuan dan perlahan-lahan akan bergerak ke atas. Dalam fluida panas bumi yang dekat dengan magma, fluida panas tersebut mengandung uap air, gas CO2, SO2, H2S dan HCl. Gas gas yang bersifat asam tersebut terserap kedalam sirkulasi air panas dalam tanah dan membentuk fluida panas bumi yang sangat reaktif akibat keasaman fluida tersebut. Semakin dekat dengan batuan sekitarnya keasaman fluida panas tersebut semakin menurun dan menjadi netral. Ketika fluida panas bumi terus bergerak ke atas, tekananya makin berkurang hingga mencapai kondisi boil-ling, yaitu kondisi dimana fluida panas bumi mendidih mengeluarkan gelembung gas-gas. Zona dimana terjadinya pendidihaan fluida dalam tanah disebit boiling Zone (boil=didih). Pada zona inilah fase cair dan fase gas fluida panas bumi memisah satu sama lain. Gas fumarol dari hasil fluida panas akan lebih cepat menuju ke lereng dan lereng gunung api.  Gas yang tidak dapat menerobos menuju permukaan akan bercampur dengan air tanah yang kamudian membentuk steam-heated acid sulfate water. Yang tersisa dari fluida panas akan mengalir kearah lateral dan kemudian akan bercampur dengan air meteoric hingga terjadi perubahan pH dari yang asam ke netral dan keluar menjadi sumber mata air yang kaya akan kandungan  kloridanya. Asam dan basa dalam fluida panas bumi berkaitan dengan penentuan zona upflow dan zona outflow pada daerah reservoir dengan analisis asam basa fluida. Jika lebih asam maka daerah upflow sedangkan jika basa merupakan daerah outflow. Kedua zona ini adalah zona keluarnya manifestasi prospek panas bumi di permukaan. Upflow berarti lebih dekat dengan gunung api dan outflow jauh dari gunung api.
Jadi pengaplikasian kimia larutan dan asam basa dalam geokimia adalah membantu dan mempermudah metode geokimia maupun metode-metode geofisika. Sebab geokimia adalah cabang ilmu dari geologi yang berkaitan erat dengan geofisika terutama pada pengeksplorasian sember daya alam. Bumi ini adalah suatu kesatuan dari unsure unsure yang saling berikatan membentuk senyawa yang menjadikan adanya bumi fan adanya kehidupan. Dalam pengkajian, penelitian serta pengeksplorasian bumi akan selalu melibatkan ilmu ilmu alam dan ilmu ilmu eksak yang mendukun tercapainya hasil yang di inginkan dan memenuhi kebutuhan kehidupan manusia akan energy.





IV. KESIMPULAN


Kesimpulan yang dapat di ambil dari makalah ini adalah aplikasi kimia larutan dan asam basa di geokimia yaitu untuk pengeksplorasian sumberdaya alam dalam pertambangan dan geothermal serta pentingnya ilmu kimia dalam geofisika seperti pemisahan logam emas dengan logam lainnya dan untuk penentuan zona upflow dan outflow pada reservoir dengan analisa asam basa geothermal.







DAFTAR PUSTAKA


Chang, Raymond. 2005. Kimia Dasar Konsep-konsep Inti Edisi Ketiga Jilid I. Jakarta: Erlangga.
Day R A. 2002. Analisis Kimia Kuantitatif. Jakarta: Erlangga.

Giggenbach, W.F. 1988. Chemical Techniques in Geothermal Exploration. New Zealand : Chemistry Division, DSIR, Private Bag.

Pudjaatmaka, H. 1999. Kimia Untuk Universitas. Jakarta : Erlangga.

Rybach dan Muffler. 1981. Geothermal Sustainability – A Review with Identified  
          Research Needs, Geothermal Resources Council transaction.

Suminar, dkk. 2003. Prinsip pinsip kimia modern edisi keempat jilid kedua. Jakarta: Erlangga.

































  • Share:

You Might Also Like

0 comments