Widia’s Story: Terinfeksi Covid-19, Isolasi di RSD Wisma Atlet, dan Biayanya
Hi guys, kali ini Penulis mau share pengalaman ketika Penulis terinfeksi Covid-19 hingga diisolasi di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet.
Kronologi Terinfeksi Covid-19
Sebelum dinyatakan positive di 19
Juni 2021, jadi 3 minggu sebelumnya Penulis pulang kampung ke Lampung selama 10
hari dan kembali ke Jakarta tanggal 10 Juni 2021 untuk siap-siap handover
pekerjaan di kantor sebelumnya. Namun, kantor sebelumnya banyak yang
terinfeksi, namun sudah kewajiban ketika resign dari kantor untuk mengembalikan
semua fasilitas ke kantor di 14 Juni 2021 bertemu dengan karyawan yang 2 minggu
kemarin Antigennya positive namun PCRnya negative, di hari yang sama juga
Penulis melakukan tes antigen untuk
syarat masuk kantor baru dan hasilnya NEGATIVE.
Selasa – Rabu (15 & 16 Juni
2021) induction di Kantor baru, di Rabu malam rasanya badan kedinginan dan
lelah sekali, jam 8 malam sudah tidur dan tidak lupa minum vitamin. Penulis
mengira karena memang biasanya Work From Home (WFH), ini ke Work from Office (WFO)
dan kantornya cukup jauh dari kosan jadi wajar jika merasa Lelah ditambah
sempat kegerimisan.
Kamis 17 Juni 2021, Penulis
merasa badan ini anget namun suhu masih dibawah 37 degC dan masih dapat bekerja
dengan baik. Kemudian di malam hari, kelelahan dan sakit kepala jadi penulis tidur lebih
awal.
Jumat 18 Juni 2021, Penulis WFO
ke kantor satunya, dengan badan anget sumeng tapi anget dibawah 37degC dan
masih dapat bekerja dengan baik, pulang kantor kegerimisan lagi, malam sampai
kosan suara mendadak serak yang beneran serak kayak suara kodok, sakit kepala
makin menjadi dan hidung mampet ga bisa nafas. Penulis minumin susu bearbrand
dan vitamin, penulis mengira memang kecapean aja ya biasa rebahan.
Sabtu 19 Juni 2021, badan masih
anget dan pilek denger kabar kalau Mama kosan positive Covid-19. Karena yang
badan rasa sakitnya tidak biasa, akhirnya penulis memutuskan untuk tes antigen
di Bumame samping Pafes dan hasilnya REACTIVE. Panik si hehehe, kemudian lanjut
test PCR ke Mayapada Kuningan
Obrolan dengan bapak securitynya, “wah kalo udah antigennya reaktif ya biasanya PCRnya positive Mba”
Penulispun merasa sepertinya
memang positive Covid-19, setelah PCR penulis masih belanja keperluan buat
isoman di kosan, sembari nunggu hasil PCR dan selanjutnya harus bagaimana.
Penulis juga inisiatif membuat grup emergency anak kosan mengingat kosan
rumahan yang sharing bathroom.
Pukul 22.00 WIB, hasil PCR
menunjukkan POSITIVE. Penulis sounding sana-sini mengingat banyak yang kontak
dengan penulis dan semoga mereka antisipasi untuk tes antigen. Di hari Minggu
pagi penulis ke RS Mayapada agar dapat penanganan medis, masuk IGD.
Dokternya santuy banget cuyyy
wkwkwk; “Gapapa Mba, kalo masih muda dan mild gejalanya sebentar juga sembuh”.
Dikasih antivirus, antibiotic, vitamin, obat pilek dan pereda radang.
Penulis bersyukur sekali karena
teman-teman kosan sangat kooperatif dan supportif, jadi ada kamar di Lantai 3
yang dialokasikan untuk isoman sementara.
Bagaimana caranya bisa dapat
rujukan ke Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet?
- Hubungi puskesmas kelurahan, kemudian membuat laporan (disini temen kosan penulis ada yang langsung kesana untuk menyampaikan kondisi kosan)
- Diteruskan ke bagian Satgas Covid-19 kelurahan, mengisi data-data yang dibutuhkan seperti Bukti positive Covid-19, KTP & BPJS
- Kemudian dihubungi oleh Satgas Covid-19 kecamatan, dihubungi oleh dokter dan akhirnya disarankan untuk dirujuk ke RSD Wisma Atlet
- Antri di panggil untuk registrasi nama alamat dll (dapat gelang).
- Dipanggil lagi untuk konsultasi dokter cek oxygen dan cek obat-obatan
- Baru deh dapet kamar
Ya wajar karena memang pasiennya
banyak sekali dan bukan system hotel ya hehe. Tapi memang prosesnya lama banget
perjeda panggilan bisa 30-45menit. Pokoknya siapin kesabaran aja yaaaa hehe
Alhamdulillah penulis dapat kamar
berdua namun belum ada temennya, kurang lebih penulis 3malam 4hari sendirian.
Apa saja fasilitas yang didapat selama di RSD Wisma Atlet:
- Kamar dibersiin dan diganti seprei dan selimutnya (Cuma memang gada sapu atau alat pel), but no problem kita bisa memanfaatkan handuk yang tidak terpakai buat ngepel.
- Wifinya lumayan kenceng
- Makan 3x sehari; Obat 3x sehari dan snack 1x sehari.
- Senam pagi dan sore, tempat berjemur
- Selalu ada perawat dan dokter yang standby (Jadi kalau kenapa-kenapa lebih cepat penanganannya)
- Ada pengecekan darah dan ronsen, di hari ke 10 isolasi ada tes PCR
- Ada pengajian online, konsultasi psikologi, konsultasi kesehatan juga
SEMUA ITU GRATIS YAAA GAES, TIDAK
ADA PUNGUTAN BIAYA SAMA SEKALI. Jadi memang dibiayai pemerintah.
Menariknya, kita masih bisa beli makan online, terima paket, belanja online juga lhoo, jadi ya berasa staycation aja beramai-ramai dengan pasien Covid-19 lainnya. Bersyukur juga temen sekamar seumuran dan ada temen lain ya.
Itukan bagus-bagusnya ya, keluh kelas lainnya:
- Tidak ada ember dan jemuran (tapi pasien pada kreatif lho memanfaatkan tali rafia dikotak makan hehe)
- Ada tomcat tapi ga boleh bawa masuk Baygon (barang paket akan dicek sama abang-abang TNI dulu)
- Dan lain-lain
Alhamdulillah penulis di hari
ke-10, PCR dan hasilnya negative.
By the way, kalau misal
terinfeksi Covid-19 dan biaya sendiri kira-kira berapa ya yang dibutuhkan?
Yuk kita breakdown costnya:
- Screening Antigen 100K
- PCR Pertama 300K
- IGD RS & Obat 500K - 800K (ini supaya kita dapet penanganan yang tepat karena gejala tiap orang beda-beda)
- Multivitamin & Buah 200K - 500K (selama karantina dengan tujuan meningkatkan imun)
- PCR Kedua 300K
Kalau dijumlahkan kira-kira 1,4jt
– 2jt yang harus disiapkan, harga ini sudah menyesuaikan saat ini ya. Waktu
penulis PCR masih 200K dan PCR masih 900K, jujur untuk sebagian banyak orang
itu bukan dana yang sedikit jadi wajar saja jika memang banyak yang seperti
menyepelekan “ah cuma pilek biasa”.
So guys, jika memang mengalami gejala-gejala Covid-19 mending langsung coba antigen test ya, supaya mendapatkan penanganan dini. Gimana nih kalau misal minim biaya? Puskesmas saat ini sudah bagus dan cepat tanggap lho.. Jadi jangan ragu hubungi puskesmas terdekat ya!
Stay safe & Stay healthy yaaa!
😊
0 comments