Widia’s Story: Terinfeksi Covid-19, Isolasi di RSD Wisma Atlet, dan Biayanya

By Widia Anggraeni - November 27, 2021

Hi guys, kali ini Penulis mau share pengalaman ketika Penulis terinfeksi Covid-19 hingga diisolasi di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet. 

Kronologi Terinfeksi Covid-19

Sebelum dinyatakan positive di 19 Juni 2021, jadi 3 minggu sebelumnya Penulis pulang kampung ke Lampung selama 10 hari dan kembali ke Jakarta tanggal 10 Juni 2021 untuk siap-siap handover pekerjaan di kantor sebelumnya. Namun, kantor sebelumnya banyak yang terinfeksi, namun sudah kewajiban ketika resign dari kantor untuk mengembalikan semua fasilitas ke kantor di 14 Juni 2021 bertemu dengan karyawan yang 2 minggu kemarin Antigennya positive namun PCRnya negative, di hari yang sama juga Penulis  melakukan tes antigen untuk syarat masuk kantor baru dan hasilnya NEGATIVE.

Selasa – Rabu (15 & 16 Juni 2021) induction di Kantor baru, di Rabu malam rasanya badan kedinginan dan lelah sekali, jam 8 malam sudah tidur dan tidak lupa minum vitamin. Penulis mengira karena memang biasanya Work From Home (WFH), ini ke Work from Office (WFO) dan kantornya cukup jauh dari kosan jadi wajar jika merasa Lelah ditambah sempat kegerimisan.

Kamis 17 Juni 2021, Penulis merasa badan ini anget namun suhu masih dibawah 37 degC dan masih dapat bekerja dengan baik. Kemudian di malam hari, kelelahan  dan sakit kepala jadi penulis tidur lebih awal.

Jumat 18 Juni 2021, Penulis WFO ke kantor satunya, dengan badan anget sumeng tapi anget dibawah 37degC dan masih dapat bekerja dengan baik, pulang kantor kegerimisan lagi, malam sampai kosan suara mendadak serak yang beneran serak kayak suara kodok, sakit kepala makin menjadi dan hidung mampet ga bisa nafas. Penulis minumin susu bearbrand dan vitamin, penulis mengira memang kecapean aja ya biasa rebahan.

Sabtu 19 Juni 2021, badan masih anget dan pilek denger kabar kalau Mama kosan positive Covid-19. Karena yang badan rasa sakitnya tidak biasa, akhirnya penulis memutuskan untuk tes antigen di Bumame samping Pafes dan hasilnya REACTIVE. Panik si hehehe, kemudian lanjut test PCR ke Mayapada Kuningan

Obrolan dengan bapak securitynya, “wah kalo udah antigennya reaktif ya biasanya PCRnya positive Mba”

Penulispun merasa sepertinya memang positive Covid-19, setelah PCR penulis masih belanja keperluan buat isoman di kosan, sembari nunggu hasil PCR dan selanjutnya harus bagaimana. Penulis juga inisiatif membuat grup emergency anak kosan mengingat kosan rumahan yang sharing bathroom.

Pukul 22.00 WIB, hasil PCR menunjukkan POSITIVE. Penulis sounding sana-sini mengingat banyak yang kontak dengan penulis dan semoga mereka antisipasi untuk tes antigen. Di hari Minggu pagi penulis ke RS Mayapada agar dapat penanganan medis, masuk IGD.

Dokternya santuy banget cuyyy wkwkwk; “Gapapa Mba, kalo masih muda dan mild gejalanya sebentar juga sembuh”. Dikasih antivirus, antibiotic, vitamin, obat pilek dan pereda radang.

Penulis bersyukur sekali karena teman-teman kosan sangat kooperatif dan supportif, jadi ada kamar di Lantai 3 yang dialokasikan untuk isoman sementara.

Bagaimana caranya bisa dapat rujukan ke Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet?

  1. Hubungi puskesmas kelurahan, kemudian membuat laporan (disini temen kosan penulis ada yang langsung kesana untuk menyampaikan kondisi kosan)
  2. Diteruskan ke bagian Satgas Covid-19 kelurahan, mengisi data-data yang dibutuhkan seperti Bukti positive Covid-19, KTP & BPJS
  3. Kemudian dihubungi oleh Satgas Covid-19 kecamatan, dihubungi oleh dokter dan akhirnya disarankan untuk dirujuk ke RSD Wisma Atlet

Senin sore 21 Juni 2021, Penulis ke Puskesmas Setiabudi, eh ternyata rame ya pasien Covid-19 yang mau dirujuk.  Sejak tiba jam 8 di Wisma Atlet kami harus antri dan registrasi lain-lainnya hingga baru bisa masuk kamar 00.30 dini hari.
  • Antri di panggil untuk registrasi nama alamat dll (dapat gelang).
  • Dipanggil lagi untuk konsultasi dokter cek oxygen dan cek obat-obatan
  • Baru deh dapet kamar

Ya wajar karena memang pasiennya banyak sekali dan bukan system hotel ya hehe. Tapi memang prosesnya lama banget perjeda panggilan bisa 30-45menit. Pokoknya siapin kesabaran aja yaaaa hehe

Alhamdulillah penulis dapat kamar berdua namun belum ada temennya, kurang lebih penulis 3malam 4hari sendirian. 


Foto Pagi dari lantai 6, Tower 4 RSD Wisma Atlet 28 Juni 2021

Apa saja fasilitas yang didapat selama di RSD Wisma Atlet:

  • Kamar dibersiin dan diganti seprei dan selimutnya (Cuma memang gada sapu atau alat pel), but no problem kita bisa memanfaatkan handuk yang tidak terpakai buat ngepel.
  • Wifinya lumayan kenceng
  • Makan 3x sehari; Obat 3x sehari dan snack 1x sehari.
  • Senam pagi dan sore, tempat berjemur
  • Selalu ada perawat dan dokter yang standby (Jadi kalau kenapa-kenapa lebih cepat penanganannya)
  • Ada pengecekan darah dan ronsen, di hari ke 10 isolasi ada tes PCR 
  • Ada pengajian online, konsultasi psikologi, konsultasi kesehatan juga

SEMUA ITU GRATIS YAAA GAES, TIDAK ADA PUNGUTAN BIAYA SAMA SEKALI. Jadi memang dibiayai pemerintah.

Menariknya, kita masih bisa beli makan online, terima paket, belanja online juga lhoo, jadi ya berasa staycation aja beramai-ramai dengan pasien Covid-19 lainnya. Bersyukur juga temen sekamar seumuran dan ada temen lain ya. 

Itukan bagus-bagusnya ya, keluh kelas lainnya:

  • Tidak ada ember dan jemuran (tapi pasien pada kreatif lho memanfaatkan tali rafia dikotak makan hehe)
  • Ada tomcat tapi ga boleh bawa masuk Baygon (barang paket akan dicek sama abang-abang TNI dulu)
  • Dan lain-lain

Alhamdulillah penulis di hari ke-10, PCR dan hasilnya negative.

By the way, kalau misal terinfeksi Covid-19 dan biaya sendiri kira-kira berapa ya yang dibutuhkan?

Yuk kita breakdown costnya:

  • Screening Antigen 100K
  • PCR Pertama 300K
  • IGD RS & Obat 500K - 800K (ini supaya kita dapet penanganan yang tepat karena gejala tiap orang beda-beda)
  • Multivitamin & Buah 200K - 500K (selama karantina dengan tujuan meningkatkan imun)
  • PCR Kedua 300K

Kalau dijumlahkan kira-kira 1,4jt – 2jt yang harus disiapkan, harga ini sudah menyesuaikan saat ini ya. Waktu penulis PCR masih 200K dan PCR masih 900K, jujur untuk sebagian banyak orang itu bukan dana yang sedikit jadi wajar saja jika memang banyak yang seperti menyepelekan “ah cuma pilek biasa”.

So guys, jika memang mengalami gejala-gejala Covid-19 mending langsung coba antigen test ya, supaya mendapatkan penanganan dini. Gimana nih kalau misal minim biaya? Puskesmas saat ini sudah bagus dan cepat tanggap lho.. Jadi jangan ragu hubungi puskesmas terdekat ya!

Stay safe & Stay healthy yaaa! 😊

 

  • Share:

You Might Also Like

0 comments