What is Biogenic Gas?
Gas biogenik merupakan gas yang dihasilkan melalui proses aktivitas bakteri yaitu metanogenesis (pembentukan methane). Berdasarkan proses terbentuknya gas biogenik ini dikenal pula dengan sebutan “bacterial gas”.
Pembentukan gas biogenik ini terjadi pada lapisan sedimen muda yang kaya dengan material organik dengan kedalaman yang relatif dangkal (kurang dari 1 km) tergantung pada gradien geothermal dan tempratur permukaan setempat.
Pada umumnya terdapat dua proses methanogenesis melalui reduksi dan fermentasi, sebagai berikut:
- Reduksi CO2
CO2 + 4H2 → CH4 + 2H2O
- Fermentasi
CH3COOH → CH4 + CO2
Proses methanogenesis dapat terjadi dengan temperatur dari 10degC (methaneoculleus tindarius) hingga 110degC (methaneopyrus kandleri) (EGI-University of Utah, 2008). Sementara, temperatur efektif dalam pembentukan gas methane ini berkisar antara 30 - 40 degC.
Dari segi komposisi kimia, gas biogenik sangat ringan dengan kandungan methane lebih besar dari 95%, dengan kandungan ethane kurang dari 0.2% (Schoell,1983) dan secara isotop memiliki nilai δ13C yang negatif kurang dari -60‰ (Katz, 1995).
Gambar 2. Klasifikasi gas alam dan singkatannya untuk genetik grup gas alam (Rice and Claypool, 1981)
References:
EGI Energy and Geoscience Institute Project, 2008, University of Utah.
Katz, B., 1995, Biogenic Gas – Its Formation and Economic Significance, Proceedings of Indonesian Petroleum Association 24th Annual Convention.
Rice D. D, and Claypool G. E., 1981, Generation, accumulation, and resources potential of biogenic gas: American Association of Petroleum Geologists Bulletin, v. 65, no. 1, p. 5-25.
Schoell, M., 1983, Genetic Characterization of Natural Gases, AAPG Bulletin.
0 comments