Sekilas Tentang Sistem Panasbumi

By Widia Anggraeni - May 24, 2017



 Dokumentasi Penulis (Ulubelu Geothermal Field)



Geothermal berasal dari dua kata yaitu geo yang berarti bumi dan therme yang berarti panas. Maka, geothermal dapat diartikan sebagai sumber energi panas yang terkandung di dalam air panas, uap air dan batuan bersama kandungan mineral ikutan dan gas lainnya yang semuanya tidak dapat dipisahkan dalam suatu sistem panas bumi dan untuk pemanfaatannya diperlukan proses penambangan dan pengolahan lebih lanjut untuk menghasilkan energi listrik. 

Sistem Panas bumi dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa parameter. Berdasarkan suhu rata-rata reservoir, sistem Panas bumi dibagi menjadi tiga yaitu low temperature reservoir (T<125oC), intermediate temperature reservoir (T 125-225oC), dan high temperature reservoir (T>225oC) (Hochstein, 1990). 

Seperti diketahui bahwa thermal gradien (landaian suhu) pada kondisi normal adalah sekitar 30oC/km, tetapi pada lapangan panas bumi kenaikan suhunya dapat melebihi landaian suhu pada kondisi normal. Aliran panas di dalam bumi pada lapangan panas bumi rata-rata mencapai 1,5 x 10-6 cal/cm2/detik dan menghasilkan gradien geotermal sekitar 10C/50m, sehingga pada kedalaman 1000 – 2000 m suhunya dapat mencapai 150o – 300oC atau lima hingga sepuluh kali dari kondisi normal.
  
 
Gambar 1.Model Sistem Panas Bumi dan Manifestasi Pemukaan (http://forum.iagi.or.id/viewtopic.php?f=15&t=25)
 
Ada beberapa persyaratan mendasar pada suatu sistem panas bumi, yaitu :
1.      Sumber panas yang cukup besar
2.      Reservoar yang mengakumulasikan panas
3.      Penghalang/lapisan tudung (Rahayudin, 2013)

Jenis Reservoir Panas bumi
Ada beberapa jenis reservoir panas bumi, yaitu reservoir hidrothermal (hydrothermal reservoir), reservoir bertekanan tinggi (geopressured reservoir), reservoir batuan panas kering (hot dry rock reservoir) dan reservoir magma (magma reservoir). Dari keempat reservoir tersebut, reservoir panas bumi yang paling banyak dimanfaatkan hingga saat ini adalah reservoir dari sistim hidrothermal, yaitu sistem panas bumi dimana reservoirnya mengandung uap, air atau campuran keduanya, tergantung tekanan dan temperatur reservoirnya. Apabila temperatur reservoir lebih rendah dari temperatur saturasi atau temperatur titik didih air pada tekanan reservoir tersebut, maka maka fluida hanya terdiri dari satu fasa saja, yaitu air. Apabila temperatur lebih tinggi dari temperatur saturasi atau temperatur titik didih air pada tekanan reservoir tersebut, maka fluida hanya terdiri satu fasa saja, yaitu uap.  Pada kondisi tersebut, uap disebut sebagai superheated steam. Apabila tekanan dan temperatur reservoir sama dengan tekanan dan temperatur saturasi air maka fluida terdiri dari dua fasa, yaitu campuran uap dan air (Saptadji, 2009)

Jenis-jenis Energi Panas Bumi
Energi panas bumi dapat diklasifikasikan berdasarkan sumber panasnya menjadi lima bagian, yaitu diantaranya:
  •  Energi magma (magma energy)
  •  Energi panas batuan kering (hot dry rock energy)
  •   Energi bumi (earth energy)
  •   Energi tekanan bumi (geopressure energy)
  • Energi Hidrotermal (hydrothermal energy) (Suharno, 2012).
  •  
  Keberadaan Sistem Panas Bumi Hidrotermal
Adanya suatu sistem hidrothermal di bawah permukaan sering kali ditunjukan adanya manifestasi panas bumi di permukaann seperti :
  •  Mata air panas/hangat; batuan dalam dapur magma masih panas sampai ribuan tahun, air tanah yang  turun  dan  bersentuhan  dengan  batuan  panas,  maka  terpanaskan  dan  cenderung  naik  ke permukaan melalui rekahan-rekahan pada batuan yang membentuk sumber mata air panas.
  • Geyser;  adalah  air  tanah  yang  tersembur  keluar  sebagai  kolam  uap  air  panas,  yang  terbentuk oleh  adanya  celah  yang  terisi  air.
  • Fumarol  dan  Solfatar;  Fumarol  merupakan  lubang  asap  tempat  keluarnya  gas-gas  yang dihasilkan  oleh  gunung  api.  Umumnya  terletak  di  sekitar  gunung  api  atau  terobosan  melalui rekahan-rekahan.  Sedang  Solfatar  adalah  Fumarol  yang  mengeluarkan  gas  belerang  (sulfur), sering  juga  dijumpai  belerang  yang  mengendap  sebagai  kristal  dan  melapisi  rekahan-rekahan pada batuan yang dilaluinya.
  • Kawah; pada puncak atau daerah sekitar puncak gunung api kebanyakan ada kawah, yaitu suatu bentuk depresi berbentuk corong terbuka ke atas yang merupakan tempat disemburkannya gas- gas, tefra dan lava.
  • Mud Pool; lumpur selalu berair karena adanya kondensasi uap(Suharno, 2013)

References:
Hochstein, M. P., and Sudarman, S.,1993, geothermal resources of Sumatera: Geothermics, Vol.22, no.D, p.181-200 
Milsom; John, 2007, An Field Geophysics The Geological Field Guide Series. Oxford: Blackwell Science Ltd.
Saptadji, Nenny., 2009. Karakterisasi Reservoir Panas Bumi. Training “Advanced Geothermal Reservoir Engineering”, 6-17 Juli 2009. Institut Teknologi Bandung.
Suharno. 2012. Sistem Panas Bumi.Bandar Lampung: Universitas Lampung.
Suharno. 2013. Eksplorasi Geothermal. Bandar Lampung: Universitas Lampung.
Suharno, Amukti, Rian., Hidayatika, Akroma, and Putri, Medi., 2015, Geothermal Prospect of Padang Cermin Pesawaran Lampung Province Indonesia.Proceedings World Geothermal Congress, Melbourne: Australia.




  • Share:

You Might Also Like

1 comments