Geothermal berasal dari dua kata yaitu
geo yang berarti bumi dan therme yang berarti panas. Maka, geothermal
dapat diartikan sebagai sumber energi panas yang terkandung di dalam air
panas, uap air dan batuan bersama kandungan mineral ikutan dan gas lainnya yang
semuanya tidak dapat dipisahkan dalam suatu sistem panas bumi dan untuk
pemanfaatannya diperlukan proses penambangan dan pengolahan lebih lanjut untuk
menghasilkan energi listrik.
Sistem Panas bumi dapat diklasifikasikan berdasarkan
beberapa parameter. Berdasarkan suhu rata-rata reservoir, sistem Panas bumi
dibagi menjadi tiga yaitu low temperature reservoir (T<125oC),
intermediate temperature reservoir (T 125-225oC), dan high
temperature reservoir (T>225oC) (Hochstein, 1990).
Seperti diketahui bahwa
thermal gradien (landaian suhu) pada kondisi normal adalah sekitar 30oC/km,
tetapi pada lapangan panas bumi kenaikan suhunya dapat melebihi landaian suhu
pada kondisi normal. Aliran panas di dalam bumi pada lapangan panas bumi
rata-rata mencapai 1,5 x 10-6 cal/cm2/detik dan menghasilkan gradien
geotermal sekitar 10C/50m, sehingga pada kedalaman 1000 – 2000 m suhunya dapat
mencapai 150o – 300oC atau lima hingga sepuluh kali dari
kondisi normal.
Gambar 1.Model
Sistem Panas Bumi dan Manifestasi Pemukaan (http://forum.iagi.or.id/viewtopic.php?f=15&t=25)
Ada
beberapa persyaratan mendasar pada suatu sistem panas bumi, yaitu :
1.
Sumber panas yang cukup besar
2.
Reservoar yang mengakumulasikan panas
3.
Penghalang/lapisan tudung (Rahayudin,
2013)
Jenis Reservoir Panas bumi
Ada beberapa jenis reservoir panas bumi, yaitu reservoir
hidrothermal (hydrothermal reservoir), reservoir bertekanan tinggi (geopressured
reservoir), reservoir batuan panas kering (hot dry rock reservoir) dan
reservoir magma (magma reservoir). Dari keempat reservoir tersebut,
reservoir panas bumi yang paling banyak dimanfaatkan hingga saat ini adalah
reservoir dari sistim hidrothermal, yaitu sistem panas bumi dimana reservoirnya
mengandung uap, air atau campuran keduanya, tergantung tekanan dan temperatur
reservoirnya. Apabila temperatur reservoir lebih rendah dari temperatur
saturasi atau temperatur titik didih air pada tekanan reservoir tersebut, maka
maka fluida hanya terdiri dari satu fasa saja, yaitu air. Apabila temperatur
lebih tinggi dari temperatur saturasi atau temperatur titik didih air pada
tekanan reservoir tersebut, maka fluida hanya terdiri satu fasa saja, yaitu
uap. Pada kondisi tersebut, uap disebut
sebagai superheated steam. Apabila tekanan dan temperatur reservoir sama
dengan tekanan dan temperatur saturasi air maka fluida terdiri dari dua fasa,
yaitu campuran uap dan air (Saptadji, 2009)
Jenis-jenis Energi Panas Bumi
Energi panas bumi dapat diklasifikasikan berdasarkan
sumber panasnya menjadi lima bagian, yaitu diantaranya:
- Energi magma (magma energy)
- Energi panas batuan kering (hot dry rock energy)
- Energi bumi (earth energy)
- Energi tekanan bumi (geopressure energy)
- Energi Hidrotermal (hydrothermal energy) (Suharno, 2012).
Keberadaan Sistem Panas Bumi Hidrotermal
Adanya suatu sistem hidrothermal di bawah permukaan
sering kali ditunjukan adanya manifestasi panas bumi di permukaann seperti
:
- Mata air panas/hangat; batuan dalam dapur magma masih panas sampai ribuan tahun, air tanah yang turun dan bersentuhan dengan batuan panas, maka terpanaskan dan cenderung naik ke permukaan melalui rekahan-rekahan pada batuan yang membentuk sumber mata air panas.
- Geyser; adalah air tanah yang tersembur keluar sebagai kolam uap air panas, yang terbentuk oleh adanya celah yang terisi air.
- Fumarol dan Solfatar; Fumarol merupakan lubang asap tempat keluarnya gas-gas yang dihasilkan oleh gunung api. Umumnya terletak di sekitar gunung api atau terobosan melalui rekahan-rekahan. Sedang Solfatar adalah Fumarol yang mengeluarkan gas belerang (sulfur), sering juga dijumpai belerang yang mengendap sebagai kristal dan melapisi rekahan-rekahan pada batuan yang dilaluinya.
- Kawah; pada puncak atau daerah sekitar puncak gunung api kebanyakan ada kawah, yaitu suatu bentuk depresi berbentuk corong terbuka ke atas yang merupakan tempat disemburkannya gas- gas, tefra dan lava.
- Mud Pool; lumpur selalu berair karena adanya kondensasi uap(Suharno, 2013)
References:
Hochstein,
M. P., and Sudarman, S.,1993, geothermal resources of Sumatera: Geothermics, Vol.22, no.D, p.181-200
Milsom;
John, 2007, An Field Geophysics The Geological Field Guide Series. Oxford:
Blackwell Science Ltd.
Saptadji,
Nenny., 2009. Karakterisasi Reservoir Panas Bumi. Training “Advanced
Geothermal Reservoir Engineering”, 6-17 Juli 2009. Institut Teknologi Bandung.
Suharno.
2012. Sistem Panas Bumi.Bandar
Lampung: Universitas Lampung.
Suharno. 2013. Eksplorasi Geothermal. Bandar Lampung:
Universitas Lampung.
Suharno, Amukti, Rian., Hidayatika,
Akroma, and Putri, Medi., 2015, Geothermal
Prospect of Padang Cermin Pesawaran Lampung Province Indonesia., Proceedings World Geothermal Congress, Melbourne:
Australia.
1 comments
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete