Pengolahan Data Seimik: Jenis-Jenis Migrasi
Migrasi merupakan suatu proses yang memindahkan amplitudo seismik dari posisi rekaman ke posisi titik refleksi. Proses ini juga berguna untuk menghilangkan difraksi akibat struktur bawah permukaan yang kompleks (Reynolds, 1998).
Gelombang yanag mengalami pemantulan pada stuktur yang cekung atau cembung dapat menyebabkan terbentuknya bow tie. Bow tie merupakan peristiwa refleksi seismik pada permukaan yang cekung yang telah mengabaikan fokus. Fokus gelombang seismik menghasilkan tiga refleksi pada tiap lokasi permukaan. Istilah bow tie adalah untuk menampilkan peristiwa dari data seismik yang tidak dimigrasi seperti dalam Gambar 21.
Gambar 20. Algoritma dalam berbagai tipe migrasi (Yilmaz, 2001)
Gambar 21. Hasil migrasi yang menghilangkan efek difraksi (Yilmaz, 2001)
Berikut ini merupakan jenis-jenis migrasi dalam pengolahan data seismik
1. Migrasi F-K
Yaitu migrasi dengan frekuensi dan bilangan gelombang (f-k). Dalam even kemiringan data seismik dalam domain t-x diubah menjadi domain f-k sepanjang line tersebut Pencitraan selanjutnya dilakukan melalui ekstrapolasi dan interpolasi melalui pergeseran phase, dengan nomor gelombang Nyquist nya 20 siklus/km dengan bandwith yang diberikan untuk sudut frekuensi 6, 12-36, 48 Hz untuk band pass wilayah spektrum dengan Gambar 22 (Yilmaz, 2001).
Gambar 22. Migrasi dalam domain f-k (Yilmaz, 2001)
2. Migrasi Kirchoff
Migrasi kirchoff merupakan Stack difraksi atau penjumlahan yang menggabungkan arah miring, spherical spreading dan faktor pembentukan wavelet (Yilmaz, 2001). Sering disebut dengan metode sumasi Kirchoff (Gambar 23). Keuntungan utama metode ini adalah mampu memigrasi reflektor curam dengan baik apabila kualitas data bagus tetapi bila data dengan S/N jelek, maka hasilnya akan rendah mutunya.
Gambar 23. Migrasi sumasi difraksi a). Pada zero-offset (trace interval 25m, velocity constant 2500 m/s), b). Migrasi (Yilmaz, 2001)
3. Migrasi Finite-difference
Di sini persamaan diferensial parsial gerak gelombang dipecahkan secara pendekatan numerik berdasarkan teori beda hingga yang diterapkan pada domain t-x dan mendesain menggunakan skema implisit, dengan pendekatan limit parabola dengan kemiringan hingga 15 derajat. (Yilmaz, 2001). Keuntungan metode ini adalah kenampakan yang baik walaupun data seismik mempunyai S/N rendah. Kelemahannya ia memerlukan waktu lama dan mempunyai kesulitan bila terdapat data kemiringan yang cukup tajam.
4. Migrasi Reverse Time
Migrasi ini yaitu dengan mengekstrapolasi awal nol x-z pada bidang waktu terbalik, membawa data seismik P(x,z=0,t) sebagai batas kondisi z=0 pada setiap waktu tahapan untuk menghitung snapshot dari bidang x-z pada waktu yang berbeda-beda. Maka akan diperoleh pada waktu t=0, bidang x-z memeperoleh hasil migrasi P(x,z,t=0) (Yilmaz, 2001). Dalam metode ini, ekstrapolasi dilakukan dalam arah koordinat waktu negatif, bukan sepanjang koordinat ruang seperti pada metode-metode lainnya seperti dalam Gambar 24 di bawah ini.
Gambar 24. Migrasi Reverse Time (Yilmaz, 2001).
Reference:
Reynolds et al,. 1998. An Introduction to Applied and Environmental Geophysics. John Wiley and Sons.
Yilmaz, O. 2001. Seismic Data Analysis Volume I. Society of Exploration Geophysicist. Tulsa.
Sedikit cerita, kalo katanya orang-orang processing, kitabnya processing itu ya buku "Seismic Data Analysis" yang tuebel buanget yang ditulis Mr.Ozdogan Yilmaz. Btw Penulis Blog ini udah pernah ketemu langsung dengan Mr.Yilmaz lhooo dan bahkan sempet ngomong.. yaaahh sayangnya gada foto bareng beliau :((( Well, penulis bakalan cerita2 pengalaman ikut SEG AM Houston 2017 di tulisan-tulisan selanjutnya :)))