It was magnetic data acquisition of my 5 days fieldtrip in Way Ratai Geothermal Field
(Me, Ahmad Al-Imbron, Noris Herlambang)
Metode geomagnet adalah salah satu metode geofisika yang mempelajari kemagnetan di dalam bumi. metode geomagnet di dasarkan pada pengukuran variasi intensitas medan magnet di permukaan bumi yang disebabkan oleh adanya benda yang termagnetisasi di bawah permukaan yang disebut dengan suseptibilitas magnetik. Pada setiap akuisisi data lapangan magnetik harus di awali dengan mendesain akuisisi area yang akan dilakukan pengukuran geomagnet. Pengukuran geomagnetik ini dapat dilakukan di darat (land magnetometer), di laut (marine) dan di udara (aeromagnetik). Dalam pengolahan data magnetik juga terdapat beberapa koreksi dan pengolahan lebih lanjut, dikarenakan kondisi data magnetik yang dipole terkadang sulit di interpretasi, oleh sebab itu pada advance prosesing untuk meminimalisasi ambiguitas dalam interpretasi.
Survey magnetik yang dilakukan merupakan survey magnetik rinci. Jarak antar titik ukur serapat mungkin untuk menghindari terlalu banyaknya interpolasi pada peta magnetik yang dihasilkan. Peta anomali magnetik yang dihasilkan masih dipengaruhi oleh arah inklinasi medan magnet bumi pada dearah penyelidikan sehingga maksimum profil anomali tidak berhubungan langsung dengan posisi sumber benda penyebab anomali. Untuk menghilangkan pengaruh sudut inklinasi magnetik maka dilakukan filter reduksi ke ekuator (Blakely, 1995).
Komponen Magnetik
Deklinasi D adalah sudut antara utara magnetik dengan utara geografis, inklinasi I adalah sudut antara bidang horizontal dan vektor medan magnetik total F, besar sudut diukur dalam derajat. Medan Magnet bumi terdiri dari tiga bagian yaitu medan utama, medan luar, dan anomali medan magnetik. Anomali magnetik merupakan target survei. Adanya anomali magnetik menyebabkan perubahan dalam medan magnet total bumi dan dapat dituliskan sebagai berikut :
HT = HM + HA
Dengan HT adalah medan magnet total bumi, HM adalah medan magnet utama bumi dan HA adalah medan anomali magnetik (Nuha dan Avisena, 2012).
Pengolahan Data Magnetk
Data medan magnetik total hasil pengukuran di lapangan masih berbaur dengan pengaruh dari dalam dan dari luar bumi. Pengaruh medan yang berasal dari luar bumi dihilangkan dengan koreksi medan magnetik harian. Sedangkan medan magnet yang berasal dari dalam bumi yang dibangkitkan dari outer core disebut medan magnet utama dan medan magnet yang berasal dari kerak bumi merupakan target survei geomagnetik. Pengaruh dari medan utama pada data hasil pengukuran dihilangkan dengan koreksi medan utama magnet bumi atau koreksi IGRF (International Geomagnetic Reference Field). Data hasil koreksi variasi harian dan koreksi IGRF ini disebut anomali medan magnetik residual (∆T), yaitu:
ΔT = Tobs ± Δ Tvh −TIGRF
Tobs = harga medan magnet terukur
ΔTvh = variasi harian medan magnet terukur
TIGRF = medan magnet utama bumi (Suparman, 2010).
Tinjau suatu medan potensial U(x,y,z0) yang diukur pada suatu permukaan yang datar (z0=konstant) dan diinginkan pada suatu permukaan yang tidak rata z(x,y). Harga medan potensial pada satu titik (x,y,z) dari suatu permukaan diberikan oleh persamaan :
Secara empiris bahwa konvergensi Persamaan (3.1) adalah paling cepat jika z0 ditempatan pada daerah ratarata dari z(x,y) dan ini dapat diperoleh dengan suatu kontinuasi level to level dengan menggunakan Persamaan (3.2) dan (3.3).
Suatu solusi terhadap Persamaan (3.2) memerlukan turunan vertikal dari medan yang diukur, dan ini dapat di temukan dengan menggunakan domain Fourier. Transformasi Fourier turunan vertikal ke n medan
potensial diberikan oleh Persamaan (3.4) :
Dengan menggunakan Persamaan (3.5) variasi turunan vertikal dari medan hasil observasi dapat diperoleh dan dapat digunakan pada Persamaan (3.2) untuk memperoleh medan pada permukaan z(x,y). Tiga suku pertama dari formulasi Persamaan (3.2) secara umum telah cukup untuk memperoleh hasil yang baik, demikian pula untuk kontinuasi dari suatu permukaan rata (level surface) ke permukaan yang tidak rata (uneven surface). Untuk kontinuasi dari permukaan tidak rata ke permukaan rata maka Persamaan (3.2) harus dilakukan modifikasi dengan mengatur kembali suku-suku pada persamaan tersebut. Dengan mengisolasi suku pertama maka akan menghasilkan :
Kuantitas U(x,y,z0) yang diinginkan dapat diestimasi melalui aproksimasi berturut-turut; yaitu U(x,y,z0) yang ditentukan pada iterasi yang ke i dapat digunakan untuk mencari U(x,y,z0) pada iterasi ke (i+1),
dengan suatu tebakan awal pada U(x,y,zo) diperlukan (Rasimeng, 2008).
Blakely et al; 1995, Potential Theory in Gravity and Magnetic Applications, New York : Cambridge University Press,.
Milsom; John, 2007, An Field Geophysics The Geological Field Guide Series. Oxford: Blackwell Science Ltd.
Rasimeng, Syamsurijal; 2008, Analisis Sesar Gunung Rajabasa Lampung Selatan sebagai Daerah Prospek Geothermal berdasarkan Data Anomali Medan Magnet Total, J. Sains Mipa, April 2008, Vol. 14, No. 1, Hal.: 67 – 72 ISSN 1978-1873.
Suparman, Yasa; 2010, Deliniasi Semburan Gas di Kabupaten Serang, Banten berdasarkan Data Magnetik, Bulletin Vulkanologi dan Bencana Geologi, Vol.5 No.2.